Kelana Sakti Legenda dari Sumatera Utara
Legenda Kelana Sakti memang merupakan salah satu Cerita Rakyat Sumatera Utara yang sering di ceritakan. Kisah ini memiliki pesan moral mengenai keadilan dan kebenaran akan mengalahkan kejahatan.
Pada zaman dahulu kala di daerah Sumatera Utara, terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Purnama.
Kerajaan itu pernah diperintah oleh seorang raja yang bernama Raja Indra Sakti.
Dia merupakan raja yang bijaksana.
Semua rakyatnya hidup sejahtera, aman dan bahagia.
Raja dan ratu memiliki seorang bayi laki-laki yang sehat.
Di kerajaan Purnama, ada sebuah desa kecil. Kelana Sakti dan orang tuanya tinggal di sana.
Kelana Sakti adalah anak yang baik. Dia rajin dan selalu membantu orang tuanya.
Suatu hari, ada kabar buruk dari kerajaan. Raja Indra Sakti sakit parah. Semua tabib istana mencoba menyembuhkannya tetapi tidak berhasil.
Raja semakin lemah dan semakin lemah setiap hari. Maka, dia memanggil seluruh keluarganya dan komandan istana yaitu Panglima Badau untuk menemuinya.
“Permaisuriku, mohon maafkan semua kesalahan saya. Saya tidak bisa hidup lebih lama lagi. Tolong jaga putra kita. Jadikan dia raja saat dia dewasa,” kata raja kepada ratu.
Raja melanjutkan, “Panglima Badau, aku mempercayakan kerajaan ini padamu. Kamu menjadi raja sampai anak saya dewasa. Tolong latih dia dan ajari dia bagaimana menjadi raja yang baik. “
Tak lama kemudian, Raja Indra Sakti wafat.
Panglima Badau kemudian menjadi raja.
Dia sangat menikmati posisinya sebagai raja dan melupakan janjinya kepada Raja Indra Sakti.
Dia sering mengadakan pesta dan mengabaikan rakyatnya.
Segera, kerajaan berantakan dan raja hanya bersenang-senang di pestanya.
Untuk membiayai semua kesenangannya, Panglima Badau meminta rakyatnya membayar pajak yang mahal.
Tentara mendatangi rumah setiap warga untuk mengambil uang, salah satunya termasuk rumah Kelana Sakti.
“Berikan uangmu! Kalian harus membayar pajak! ” kata seorang tentara.
“Maafkan saya. Saya tidak punya cukup uang. Uang saya sudah habis untuk beli makan,” kata ayah Kelana Sakti.
“Kamu pembohong!” Tentara itu kemudian membawa orang tua Kelana Sakti ke istana.
Hukuman bagi orang yang menolak membayar pajak dikirim ke penjara!
“Tolong jangan bawa orang tuaku pergi!” kata Kelana Sakti.
Seorang tentara marah padanya dan memukulnya.
Kelana Sakti tidak sadarkan diri. Ketika dia bangun, dia berada di dalam rumah seorang tua yang menolongnya.
“Dimana saya? Dimana orang tuaku? ” Kelana Sakti bingung.
“Jangan khawatir. Kamu berada di rumah saya. Kamu aman di sini. Orang tuamu ada di istana. Raja mengirimnya ke penjara,” kata orang tua itu.
Sejak itu, Kelana Sakti tinggal bersama lelaki tua itu.
Ia belajar banyak hal darinya, terutama seni bela diri.
Saat Kelana Sakti dewasa, dia berubah total. Dia menjadi pria dengan keterampilan seni bela diri yang hebat.
Sudah waktunya dia pergi ke istana dan membebaskan orang tuanya.
Orang tua yang menjadi gurunya memberinya berkah dan memintanya untuk berhati-hati.
Maka, Kelana Sakti bertempur dengan gagah berani melawan para prajurit kerajaan.
Ia memenangkan pertempuran itu. Kemudian yang terakhir bertarung melawan Panglima Badau sendiri.
Sekali lagi dia memenangkan pertarungan dan membebaskan semua orang di penjara.
Kemudian dia mengirim Panglima Badau ke penjara.
Sang pangeran sangat berterima kasih kepada Kelana Sakti.
Pangeran kemudian meminta Kelana Sakti menjadi panglima istana.
Pesan moral dari legenda Kelana Sakti ini adalah tepati janjimu, dan utamakan kepentingan orang banyak dibandingkan kesenanganmu sendiri. Orang yang baik akan mendapatkan hasil dari kebaikannya, sedangkan orang yang jahat akan mendapatkan petaka dari kejahatannya.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu