suku-suku yang berada di Jambi
dalam tulisan kali ini kami akan menulis beberap suku yang mendiami provinsi jambi. seperti kita ketahui bahwa provinsi Jambi berada di pulau sumatra, otomatis ada keterkaitan antara suku-suku yang ada di sebelahnya. ada beberapa suku yang mendiami provinsi Jambi, baik suku asli pribumi maupun pendatang. namun suku-suku tersebut sudah membaur satu suku dengan suku lainnya, tampa ada gesekan ras atau golongan. semua hidup dengan aman dan tentram. suku suku yang mendiami jambi adalah:
1. Suku
Anak Dalam
Suku Anak Dalam atau sering disebut
suku Kubu (panggilan kasar) merupakan suku terbelakang di Jambi. Mereka
menyebut diri mereka “orang rimba” yang berarti orang yang tinggal di dalam
hutan. Mereka kebanyakan tinggal kawasan taman nasional Bukit 12 dan taman
nasional Bukit 30 di kabupaten Bungo, Tebo, Sarolangun dan Batanghari. Orang
rimba hidup secara nomaden atau berpindah pindah, sederhana dan menghidupi diri dengan berburu
binatang dan mencari buah-buahan di hutan. Di dalam hutan, orang rimba hidup
terbagi dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok memiliki wilayah hunian
dan wilayah buruan sendiri-sendiri. Pemimpin kelompok orang rimba disebut
tumenggung. Pakaian sehari-hari orang rimba adalah cawat bagi kaum laki-laki dan
kain penutup bawahan untuk kaum perempuan. Kain penutup dada hanya dipakai jika
orang rimba berinteraksi dengan masyarakat luar. Agama orang rimba adalah
animisme. Orang suku Rimba dikenal memiliki kemampuan supranatural yang tinggi. Konon
jika kita meludah di depan mereka dkemudian ludah kita dijilatnya maka kita akan
menjadi gila dan bisa masuk ke komunitas mereka. Katanya!
Kondisi orang rimba dewasa ini
semakin terdesak karena lahan tempat tinggal mereka semakin berkurang karena
dirambah para penduduk. Sebagian kecil orang rimba telah meninggalkan budaya
primitifnya, memakai baju manusia pada umumnya dan mulai tinggal menetap
membaur bersama masyarakat. Namun, jika kembali ke hutan mereka menanggalkan
baju.
2. Suku
Batin
Suku Batin banyak tersebar di
pedalaman Kabupaten Merangin, Tebo dan Bungo terutama di Sungai Manau, Jangkat,
Tabir dan Rantau Pandan. Mereka sebagian besar menganut agama Islam. Pekerjaan
sehari-harinya adalah berladang, berkebun, mencari ikan dan mendulang emas.
Diperkirakan orang Batin berasal dari daerah Bukit Barisan di kaki gunung
Kerinci. Suku Batin mempunyai hubungan kekerabatan dengan suku Kerinci. Suku
Kerinci menganggap wilayah kediaman orang Batin dengan sebutan Kerinci rendah
sementara wilayah orang Kerinci disebut Kerinci tinggi. Budaya dan adat-istiadat suku Batin merupakan
campuran antara budaya Melayu Jambi dengan budaya Minangkabau. Sistem
kekeluargaan suku Batin menganut sistem matrilineal seperti pada suku Minang
hanya saja status laki-laki pada suku Batin adalah sebagai kepala keluarga. Orang batin menggunakan bahasa Batin yang
mirip dengan bahasa Melayu Jambi. Rumah
adat suku Batin disebut rumah Kajanglako.
3. Suku
Kerinci
Suku Kerinci mayoritas tinggal di
kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh. Agama yang dianut adalah Islam dan
sistem kekeluargaannya adalah matrilinial. Tulisan asli Kerinci disebut
incung/rencong yang mirip dengan aksara kaganga di Bengkulu, Sumatera Selatan
dan Lampung. Budaya Kerinci merupakan perpaduan budaya Jambi dan Minangkabau.
Bahasa Kerinci terbagi menjadi sedikitnya 30 dialek. Rumah adat Kerinci disebut
rumah laheik/larik. Suku Kerinci diperkirakan merupakan
komunitas Melayu tua (proto Melayu) tertua. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya kitab undang-undang Melayu tertua bernama Kitab Undang-undang
Tanjung Tanah yang berasal dari abad ke-14 yang berhuruf Palawa dan berbahasa
Sansekerta. Selain itu ditemukan fosil manusia purba dan berbagai macam batu
megalitik di berbagai tempat sekitar danau Kerinci yang diperkirakan berusia
ribuan tahun.
4. Suku Melayu Jambi
Suku Melayu Jambi merupakan suku
terbesar di provinsi Jambi. Tersebar dari kota Jambi, kabupaten Muaro Jambi dan
Batanghari. Suku Melayu Jambi mayoritas beragama Islam dan berbahasa Melayu
Jambi (Melayu dialek o). Suku Melayu Jambi berasal dari golongan Melayu muda
(Deutro Melayu) yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan suku Penghulu
dan Pindah.
5. Suku
Melayu Pesisir
Suku Melayu pesisir kebanyakan
tinggal di wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat dan sebagian Tanjung Jabung
Timur. Pekerjaan mereka nelayan dan bertani.
6. Suku
Penghulu
Suku Penghulu banyak mendiami
wilayah kabupaten Bungo, Tebo, Merangin dan Sarolangun. Diperkirakan mereka
dulunya berpindah dari wilayah suku Minangkabau ke Jambi. Hal ini dilihat dari
adat istiadat dan budaya yang mirip suku Minangkabau. Bahasa orang Penghulu adalah
bahasa Penghulu yang merupakan campuran bahasa Melayu Jambi dan Minangkabau.
Pekerjaan sehari-hari umumnya di bidang pertanian dan mendulang emas.
7. Suku
Pindah
Suku Pindah diperkirakan dulunya
berasal dari wilayah Sumatera Selatan karena budaya dan bahasa suku Pindah
mirip dengan suku Melayu Palembang di Sumatera Selatan. Suku Pindah merupakan
suku deutro Melayu. Mereka menggunakan bahasa Melayu Palembang dialek Pindah.
Suku Pindah bermukim di kabupaten Sarolangun dan Batanghari.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu