Suku-suku yang berada di Jawa timur
Sebagai referensi kami akan membagikan
kepada anda suku-suku apa saja yang berada di Provinsi Jawa Timur dan semoga
dengan postingan ini bisa menambah wawasan anda akan pengetahuan keragaman suku
di tanah air.
1. Suku
Jawa
Wong Jowo merupakan sebutan bagi
orang Jawa atau Suku Jawa dan tentunya suku jawa ini merupakan suku terbesar
yang ada di Provinsi Jawa Timur maupun di provinsi Jawa lainnya. Bahkan mereka
tersebar di beberapa daerah lainnya di Indonesia melalui program transmigrasi
yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Suku
Tengger
Suku bangsa Tengger berdiam di tiga
buah desa dalam kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur,
yaitu desa Jetak, Wonotoro dan Ngadisari. Asal usul mereka mungkin sama dengan
suku bangsa Jawa umumnya. Bahasa yang mereka pakai juga bahasa Jawa dialek
Tengger. Akibat pemisahan diri di suatu saat dulu, maka ada beberapa unsur
kebudayaan mereka yang berbeda dengan orang Jawa sekarang. Agama yang mereka
anut cenderung sama dengan agama Hindu Darma sekarang, akan tetapi cukup kuat
pula dipengaruhi oleh keyakinan asli mereka terhadap lingkungan. Pola hidup
sehari-hari mereka memang agak berbeda dengan orang Jawa pada umumnya, karena
mereka hidup di daerah Pegunungan Tengger yang amat dingin, dengan kawah Gunung
Bromo yang menjadi pusat orientasi pemujaan mereka.
3. Suku
Osing
Orang Osing atau Using berdiam
secara menyebar di Kecamatan Giri, Glagah, Kabat, Rogojampi, Banyuwangi,
Singojuruh, Genteng dan Srono dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Mereka menganggap diri sebagai penduduk asli di wilayah tersebut. Asal usul
mereka sebenarnya adalah keturunan rakyat Kerajaan Blambangan yang mengasingkan
diri pada zaman Majapahit. Mereka boleh dikatakan masih bagian dari suku bangsa
Jawa. Nama Osing diberikan oleh penduduk pendatang yang menetap di daerah itu
pada abad ke-19. Kata Osing atau Using berarti tidak, hal ini menunjukkan sikap
mereka yang menolak pengaruh dari luar
pada zaman dulu.
4. Suku
Madura
Suku bangsa ini mendiami Pulau
Madura dan sebagian pantai Jawa bagian timur. Jumlah populasi mereka sekitar
3.000.000 jiwa. Sebagian lain ada yang berdiam di kota-kota besar lain di
Indonesia. Bahasa mereka adalah bahasa Madura dengan dialek Kangean, Sumenep,
Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso dan Situbondo. Bahasa Madura juga
mengenal tingkatan bahasa, yaitu bahasa kasar, menengah dan halus, Bahasa kasar
dipakai untuk komunikasi sehari-hari masyarakat.
5. Suku
Bawean
Suku Bawean merupakan satu kelompok
kecil masyarakat Melayu yang berasal dari Pulau Bawean. Letak pulaunya berada
di Laut Jawa antara dua pulau besar, yaitu Pulau Kalimantan di utara dan Pulau
Jawa di selatan. Pulau Bawean terletak sekitar 80 mil ke arah utara Surabaya,
dan masuk kabupaten Gresik. Pulau ini terdiri atas dua kecamatan, yaitu
kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak. Masyarakat Melayu Malaka dan
Malaysia lebih mengenal dengan sebutan Boyan dari pada Bawean. Dalam pandangan
mereka, Boyan berarti sopir dan tukang kebun karena profesi sebagian masyarakat
asal Bawean adalah bekerja di kebun atau sebagai sopir.
Referensi
Saya :
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1249/suku-bawe
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu