Suku-suku yang mendiami Sumatra Selatan
1. Suku Komering
Suku Komering adalah salah satu suku yang bermukim dan tersebar
di pesisir danau Ranau dan sungai Komering di wilayah kabupaten Ogan Komering
provinsi Sumatra Selatan. Populasi mereka saat ini adalah yang terbesar dari
sensus terakhir sebesar 270.000 orang. Suku Komering termasuk salah satu suku
tertua yang ada di Sumatera (Proto Malayan), seperti Mentawai, Enggano, Nias,
Batak, Kubu dan Orang Laut. Kata komering, diperkirakan berasal dari istilah
bahasa Hindu purba yang diberikan oleh pedagang-pedagang India, yang berarti
"pinang". Sekitar abad ke 19 daerah tersebut sering dikunjungi oleh
pedagang-pedagang dari India.
2. Suku Gumai
Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah di
Kabupaten Lahat. Sebelum adanya Kota Lahat, Gumai merupakan satu kesatuan dari
teritorial Gumai, yaitu Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu dan Marga Gumai
Talang. Setelah adanya kota Lahat, maka Gumai menjadi terpisah dimana Gumai
Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai
Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat.
3. Suku Palembang
Orang Palembang sebenarnya terbentuk dari campuran pendatang
dari Jawa pada zaman kerajaan Sriwijaya dulu dengan orang Melayu, Cina dan
suku-suku bangsa lain di sekitarnya. Karena pada masa sekarang unsur-unsur
kebudayaan dan bahasanya hampir sama dengan kebudayaan dan bahasa orang-orang
Melayu lain, maka ada pula ahli yang menyebutnya Melayu Palembang. Mereka
berdiam di kota Palembang dan sekitarnya, terutama di sepanjang Sungai Musi,
daerah Tangga Buntung, Sungai Tawar, Bukit Seguntang, Plaju Jalan Darat dan
Kertapati. Kata Palembang mungkin berasal dari kata "palimbangan",
yaitu kegiatan mendulang emas di sungai. Pada zaman kesultanan Palembang warga
masyarakat ini memang banyak yang bekerja sebagai pendulang emas di muara
Sungai Ogan.
4. Suku Lintang
Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan merupakan
tempat tinggal suku Lintang, di apit oleh suku Pasemah dan Rejang. Suku Lintang
merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di
Propinsi Sumatera Selatan. Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang
menghasilkan kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. Mereka juga beternak
kambing, kerbau, ayam, itik, bebek, dan lain-lain. Mereka tidak mencari nafkah
di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi sungai.
5. Suku Lematang
Suku Lematang tinggal di daerah Lematang yang terletak di antara
Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. Daerah ini berbatasan dengan daerah
Kikim dan Enim. Suku ini menempati wilayah di sepanjang sungai Lematang, di
sekitar kota Muaraenim dan kota Prabumulih. Asal usul orang Lematang dari
kerajaan Majapahit, keturunan orang Banten dan Wali Sembilan. Orang Lematang
sangat terbuka dan memiliki sifat ramah tamah dalam menyambut setiap pendatang
yang ingin mengetahui seluk beluk dan keadaan daerah dan budayanya. Mereka juga
memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Hal itu terbukti dari sikap gotong
royong dan tolong menolong bukan hanya kepada masyarakat Lematang sendiri
tetapi juga kepada masyarakat luar.
6. Suku Semendo
Suku bangsa ini sering juga menyebut diri mereka orang Semende.
Mungkin berasal dari kata se (satu) dan ende (induk atau ibu), kira-kira
berarti "orang satu ibu" atau satu asal nenek moyang. Masyarakat ini
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Semende Darat dan Semende Lembak. Kelompok
pertama bermukim di Kecamatan Pulau Panggung dan Kecamatan Muara Enim,
Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah. Kelompok kedua berdiam di sekitar
Kecamatan Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Terutama menghuni daerah
berhawa sejuk di Provinsi Sumatera Selatan itu.
7. Suku Kayu Agung
Suku Kayu Agung adalah suatu komunitas masyarakat adat yang
berada di kabupaten Ogan Komering Ilir yang beribukota Kayu Agung di Provinsi
Sumatera Selatan. Wilayah pemukiman suku Kayu Agung ini dilintasi oleh sungai
Komering. Dalam kesehariannya, suku Kayu Agung berbicara dalam dua bahasa,
yaitu bahasa Kayu Agung dan bahasa Ogan. Bahasa Kayu Agung mirip dengan bahasa
Melayu walaupun banyak terdapat perbedaan. Suku Kayu Agung dalam lingkungan
sesama orang Kayu Agung akan berbicara dalam bahasa Kayu Agung. Bila
berhubungan dengan orang Ogan, maka mereka akan berbicara dalam bahasa Ogan
yang diucapkan oleh suku Ogan. Suku Ogan banyak bermukim di Kota Agung. Selain
hidup berdampingan dengan suku Ogan, Suku Kayu Agung bermukim di pemukiman
mereka yang terletak di suku Komering.
8. Suku Pasemah
Suku bangsa ini sering juga disebut dengan nama Basemah. Mungkin
berasal dari kata be (=ada) dan semah (=ikan sungai). Jadi kata basemah
menunjukkan suatu daerah yang banyak ikan di sungainya. Di Provinsi Sumatera
Selatan masyarakat ini berdiam di sekitar Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam,
Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Kota Agung, Kecamatan Ulu Musi dan Kecamatan
Jarai, di Kabupaten Lahat.
9. Suku Sekayu
Suku Sekayu terletak di Propinsi Sumatera Selatan. Dalam wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin. Mayoritas penduduknya petani. Hasil pertaniannya
adalah padi, singkong, ubi, jagung, kacang tanah dan kedelai. Hasil perkebunan
yang menonjol adalah karet, cengkeh dan kopi. Industri rakyat yang terkenal
berupa bata dan genteng. Suku Sekayu merupakan "manusia sungai" dan
senang mendirikan rumah-rumah yang langsung berhubungan dengan sungai Musi.
Tidak seperti umumnya suku-suku di Indonesia, suku Bugis, Minangkabau atau
Jawa, suku Sekayu jarang berpindah-pindah ke tempat yang jauh. Keinginan untuk
lebih maju dan mencari keberuntungan mereka lakukan hanya sampai di ibukota
propinsi.
10. Suku Banyuasin
Suku ini terutama tinggal di kabupaten Musi Banyuasin yaitu di
kecamatan Babat Toman, Banyu Lincir, Sungai Lilin, dan Banyuasin Dua dan Tiga.
Umumnya mereka tinggal di dataran rendah yang diselingi rawa-rawa dan berada di
daerah aliran sungai. Sungai terbesar adalah sungai Musi yang memiliki banyak
anak sungai. Mata pencaharian pokoknya adalah bertani di sawah dan ladang.
Mereka masih percaya terhadap berbagai takhyul, tempat keramat dan benda-benda
kekuatan gaib. Mereka juga menjalani beberapa upacara dan pantangan.
11. Suku Rawas
Orang Rawas berdiam di Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu dan
Kecamatan Rawas Ilir, di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
Jumlah populasinya sekitar 90.000 jiwa. Bahasanya termasuk ke dalam kelompok
bahasa Melayu yang terbagi ke dalam tiga dialek, yaitu dialek Rupit, Rawas Ulu
dan Rawas Ilir. Masyarakat Suku Rawas umumnya bekerja sebagai petani di sawah
dan ladang, sebagian lagi bekerja sebagai penganyam barang-barang dari rotan
dan pandan, tukang kayu, pedagang kecil dan sebagainya.
12. Suku Ogan
Suku Ogan adalah suatu masyarakat adat yang hidup tersebar di
kabupaten Ogan Ilir, kabupaten Ogan Ulu dan juga terdapat di kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur yang semuanya berada di provinsi Sumatra Selatan. Mereka
mendiami tempat sepanjang aliran sungai Ogan dari Baturaja sampai ke Selapan.
Populasi suku Ogan pada sensus terakhir diperkirakan sebesar 300.000
orang.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu