suku-suku di Aceh dan daerah yang didiami
Provinsi Aceh terletak di ujung
utara pulau Sumatera dan lokasinya paling barat di Indonesia. Ibu
kotanya adalah Banda Aceh. Dahulu kesultanan Aceh adalah negara
terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Di provinsi Aceh juga
terdapat 12 jenis suku yang menempatinya. Ke 12 suku tersebut adalah;
1. Suku Aceh
Suku ini mendiami ujung utara Sumatra dan menganut agama
Islam. Mereka menggunakan bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa Mon
Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh merupakan bagian dari bahasa
Melayu-Polynesia barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia. Suku Aceh
merupakan suku di Indonesia yang pertama memeluk Islam dan mendirikan kerajaan
Islam. Masyarakat Aceh mayoritas bekerja sebagai petani, pekerja tambang, dan
nelayan.
2. Suku Aneuk Jamee
Secara harfiah, istilah Aneuk Jamee berasal dari Bahasa
Aceh yang berarti “anak tamu”. Suku ini tersebar di sepanjang pesisir barat dan
selatan Aceh. Bahasa yang digunakan bahasa Aneuk Jamee, masih merupakan dialek
dari bahasa Minangkabau. Namun, Bahasa Aneuk Jamee hanya dituturkan di kalangan
orang-orang tua saja dan saat ini umumnya mereka lebih menggunakan Bahasa Aceh
sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
3. Suku Alas
Suku ini bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh
yang biasa juga disebut Tanah Alas. Agama yang dianut adalah agama islam.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Alas. Asal kata “alas” dalam bahasa Alas
berarti “tikar”. Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang
membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan. Daerah Tanah Alas
dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya adalah Lawe Alas (Sungai Alas).
4. Suku Batak
Pakpak
Suku Pakpak tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatera
Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten
Humbang Hasundutan (sumatera Utara), Kabupaten Aceh Singkil dan Kota
Sabulusalam. Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan
tentara kerajaan Chola di India yang menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad 11
Masehi
Suku ini terdiri atas 5 subsuku, yang dalam istilah
setempat disebut dengan istilah Pakpak Silima suak yang terdiri dari :
· Pakpak Klasen (Kab.
Humbang Hasundutan Sumut)
· Pakpak Simsim (Kab.
Pakpak Bharat-sumut)
· Pakpak Boang (Kab.
Singkil dan kota Sabulusalam-Aceh)
· Pakpak Pegagan (Kab.
Dairi-sumut)
· Pakpak Keppas (Kab.
Dairi sumut)
Suku bangsa Pakpak mendiami bagian Utara, Barat Laut Danau
Toba hingga perbatasan Sumatra Utara dengan provinsi Aceh (selatan).
5. Suku Devayan
Suku Devayan mendiami Pulau Simeulue, juga di kecamatan
Teupah Barat, Simeulue Timur, Simeulue Tengah, Teupah Selatan dan Teluk Dalam.
6. Suku Gayo
Suku Gayo mendiami dataran tinggi Gayo di Aceh. Mayoritas
suku ini terdapat di kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan 3
kecamatan di Aceh Timur, yaitu kecamatan Serbe Jadi, Peunaron dan Simpang
Jernih. Selain itu suku Gayo juga mendiami beberapa desa di kabupaten Aceh
Tamiang dan Aceh Tenggara.
Agama yang dianut Suku Gayo adalah agama Islam dan mereka dikenal taat dalam
agamanya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Gayo.
7. Suku Haloban
Suku Haloban terdapat di kabupaten Aceh Singkil, tepatnya
di kecamatan Pulau Banyak. Di kecamatan Pulau Banyak terdapat 7 desa dengan
ibukota kecamatan terletak di desa Pulau Balai.
8. Suku Kluet
Suku Kluet mendiami beberapa kecamatan di kabupaten Aceh
Selatan, yaitu kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, dan Kluet
Timur.
9. Suku Lekon
Suku Lekon terdapat di kecamatan Alafan, Simeulue di
provinsi Aceh dan terdapat di desa Lafakha dan dan Langi.
10. Suku Singkil
Suku Singkil terdapat di kabupaten Aceh Singkil daratan dan
kota Subulussalam di propinsi Aceh. Namun, kedudukan suku Singkil sampai saat
ini masih diperdebatkan, apakah suku ini termasuk dalam suku Pakpak suak Boang
atau berdiri sebagai satu suku yang tersendiri terpisah dari suku Pakpak.
11. Suku Sigulai
Suku Sigulai mendiami Pulau Simeulue bagian utara dan
terdapat di kecamatan Simeulue Barat, Alafan dan Salang.
12. Suku Tamiang
Suku Tamiang mendiami kabupaten Aceh Tamiang, termaksud
suku melayu dan lebih sering disebut Melayu Tamiang. Suku ini mempunyai
kesamaan dialek dan bahasa dengan masyarakat Melayu yang tinggal di kabupaten
Langkat, Sumatera Utara serta berbeda dengan masyarakat Aceh. Meski demikian
suku ini telah sekian abad menjadi bagian dari Aceh. Kebudayaan suku ini juga
sama dengan masyarakat Melayu pesisir timur Sumatera lainnya.
Sumber referensi :
http://nadaceh.wordpress.com/2012/02/01/suku-yang-ada-di-aceh/ diakses
tanggal 27 januari 2015
http://galleryaceh.blogspot.com/2012/02/suku-suku-yang-berada-di-aceh.html diakses
tanggal 27 januari 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh diakses
tanggal 27 januari 2015
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu