Rumah Adat Riau
Rumah adat riau atau sering disebut dengan istilah "selaso jatuh kembar" terdiri dari berbagai ruangan seperti ruangan besar untuk tempat tidur, ruangan
bersila, anjungan dan dapur.
Rumah adat riau dilengkapi dengan balai adat yang
sering digunakan untuk musyawarah dan pertemuan adat. Rumah adat riau atau
selaso jatuh kembar ini adalah salah satu rumah adat tradisional berjenis bangunan
yang berbentuk rumah. Selaso jatuh kembar juga memiliki arti rumah yang
memiliki dua selasar (selaso, salaso). Rumah ini memiliki lantai yang
lebih rendah dari ruangan tengah, dimana bangunan ini selalu di beri hiasan
berupa ukiran.
Di puncak atap bangunan selalu ada hiasan kayu yang mencuat
bersilangan dan selalu di beri hiasan berupa ukiran. Ukiran ini disebut
dengan Salembayung atau Sulobuyung. Simbol ini selalu melambangkan pengakuan
terhadap Tuhan yang maha esa.
Mengenal Rumah Adat Riau
Dari berbagai keragaman rumah adat atau tradisional di riau, ada
beberapa persamaan atau jenis yang sama. Pada umumnya rumah ini berbentuk rumah
panggung yang terdiri atas tiang yang berbentuk persegi panjang. Ruangan ini
memiliki tangga, pintu, dinding dan susunan ruangan sama serta memiliki ukiran
melayu seperti selambayung, lebah bergayut dll. Rumah adat riau memiliki
beberapa keunikan diantaranya adalah:
Bentuk Bangunan Rumah Adat Riau
1. Beratap Silang
Rumah adat riau terdiri dari dua silangan yang pada
ujung atap dan kaki atap. Kedua bagian ini melengkung ke atas, namun lengkungan
ujung atap ini harus lebih kuat di bandingkan atap kaki. Hiasan pada ujung kaki
ini disebut sulo bayung dan atap kaki disebut sayok layanagan. Rumah ini
memiliki arti tersendiri yang menghubungkan antara manusia dan penciptanya.
Manusia yang mempunyai banyak cobaan yang kadang menghanyutkan dan dapat
membawa manusia kedalam kehidupan yang lebih kelam. Bentuk atap ini menyerutkan
agar pemiliknya tidak lupa ibadah dimana nanti akhir hidupnya bisa kembali
dengan keadaan suci. Material yang digunakan masyarakat riau ini adalah daun
rumbia yang diikatkan dengan tali atau rotan pada tulang
atapnya. Sedangkan ujung atap yang berat di pasak pada atap dengan
menggunakan nibung. Material ini sering digunakan pada masyarakat riau yang
bertujuan agar terhindar dari sengatan matahari.
2. Loteng
Di rumah adat riau memiliki dua loteng yang disebut langsa
pada bagian dapur disebut panas. Tidak semua rumah adat ini diberi loteng,
biasanya di ruang tamu di biarkan terbuka. Dengan tujuan jika ada pernikahan
tempat tersebut bisa diletakkan untuk pelaminan. Material yang sering
digunakan pada loteng adalah papan kayu yang kuat dan keras seperti merbau
meskipun lebih tipis dibandingkan lantai.
3. Lubang Air/ Ventilasi
Rumah adat riau memiliki lubang air yang sering disebut dengan
ventilasi. Ventilasi ini memiliki kegunaan untuk memasukkan atau mengeluarkan
udara. Lubang air ini mengambil bentuk simetris atau persegi delapan, enam,
empat ataupun lingkaran.
Simbol ini menjadi simbol keyakinan oleh masyarakat melayu. Lubang air biasanya pada bagian atas pintu dan jendela rumah. Lubang air terbuat dari kayu sungkai yang biasanya juga di gunakan untuk pintu dan jendela.
4. Dinding Miring
Dinding yang ada di dalam rumah adat ini tidak seperti rumah-rumah lain, dinding dalam rumah ini dibuat miring 20-30 derajat. Dinding miring ini memberikan aerodinamika pada rumah-rumah adat yang terletak di pinggir sungai atau laut yang anginnya cukup kencang. Bentuk ini terinspirasi dari bentuk kapal yang terbukti dari hiasan pada kaki dinding yang mirip dengan perahu. Dinding ini juga direkatkan dengan jenang, untuk merapatkan dinding yang cekung dan dimasukkan didalam bagian yang lurus hingga tidak tembus angin ataupun cahaya. Menggunakan kayu yang keras dan tidak berserabut dinding ini dibuat dua lapis pada bagian dalam dan luar.
5. Lantai Terbuat dari Kayu Nibung
Lantai rumah adat riau dibuat sangat rapi, sedangkan bagian dapur dibuat agak jarang. Bagian lantai ini terbuat dari kayu nibung yang diletakkan pada belakang ataupun kamar mandi yang sering terkena oleh air. Ketinggian lantai biasanya dibentuk dengan berdasarkan tinggi tiang rumah dengan rasio 20 cm sampai dengan 60cm.
6. Bendul/Penguat Ujung Lantai
Bendul adalah batas lantai yang terbuat dari kayu yang tidak boleh bersambung karna fungsinya untuk penguat dan pengikat ujung-ujung lantai.
7. Pintu Rumah Adat
Pintu ini memiliki fungsi tersendiri yang dimana fungsinya sebagai jalan utama jika ada tamu di ruang pertama tidak perlu berlalu lalang didepan tamu. Untuk pintu pada rumah adat ini hanya boleh digunakan oleh yang punya rumah atau saudara terdekat.
8. Tangga Ganjil
Tangga pada rumah adat ini biasanya dibuat ganjil sesuai dengan tinggi rendahnya rumah tersebut. Pada tangga yang dibuat biasanya persegi atau bulat yang biasanya dilengkapi dengan tangan tangga yang diberi ornamen atau papan tembus. Tangga ini biasanya terletak disamping rumah untuk menghindari pandangan langsung menuju rumah, namun juga ada yang memasangnya didepan rumah. Anak tangga ini biasanya terbuat dari kayu nibung atau kayu yang keras lainnya yang bisa tahan terhadap serangan panas. Biasanya permukaan tangga ini dimulai dengan meletakkan bayu atau kayu keras disandingkan di kanannya dengan tempat air untuk mencuci kaki bagi orang yang ingin masuk kedalam rumah.
Itulah beberapa keunikan yang ada pada rumah adat riau yang bisa
kita ketahui. Rumah adat riau ini memang beda degan rumah saat ini dan memiliki
banyak keunikan didalam bangunannya. Dengan itu kita bisa mengetahui beberapa
keunikan rumah adat riau yang sudah ada di atas.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu