Rumah Adat Sumatera Utara
Indonesia
mempunyai kekayaan budaya yang sangat beraneka ragam. Kekayaan budayanya berupa
rumah adat, pakaian, tarian, senjata, suku, lagu daerah maupun bahasa daerah.
Salah satu provinsi yang memiliki budaya yang beraneka ragam adalah sumatra
utara. Salah satu budaya yang masih dijaga
sampai saat ini adalah rumah adat sumatera Utara yang masih mudah ditemui.
Provinsi yang beribu kota di medan ini mayoritas dihuni oleh suku batak.
Merupakan suku terbanyak dan merupakan suku asli di sana.
Suku batak merupakan suku terbesar kedua
setelah suku jawa. Batak juga di kelompokan menjadi sub suku. Diantaranya suku
toba, karo, simalungun, angkola, pak pak dan mandailing. Masing masing sub suku
mempunyai kebudayaan yang berbeda beda.
Dapat dilihat dari rumah adat masing
masing sub suku. Meskipun yang sudah diakui nasional baru rumah adat bolon.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang rumah adat. Berikut adalah macam rumah
adat sumatra utara beserta filosofi dan fungsinya:
Fungsi Rumah Adat Sumatera Utara
Suku batak memiliki beberapa rumah adat.
Rumah adat sumatra utara diantaranya rumah adat karo, mandailing, nias, bolon,
melayu dan pakpak. Masing masing mempunyai kebudayaan yang berbeda dan keunikan
masing masing. Berikut ulasannya:
1. Rumah Adat Karo
Merupakan salah satu rumah adat sumatera
utara yang juga sering disebut juga dengan rumah adat siwaluh jabu. Makan dari
nama siwaluh jabu tersebut merupakan rumah yang dihuni oleh delapan keluarga.
Dan setiap keluarga mempunyai peran masing masing di dalam rumah tersebut.
Penempatan keluarga dalam rumah karo
ditentukan oleh adat. Terdiri jari jabu jahe atau jabu hilir dan jabu julu atau
jabu hulu. Sedangkan jabu jahe masih di bagi lagi menjadi dua yaitu jabu ujung
kayu dan jabu rumah sendipar ujung kayu.
2. Rumah Adat Nias
Rumah adat sumatera utara yang kedua
adalah rumah adat nias. Sering disebut omo hada rumah adat ini berbentuk rumah
panggung tradisional orang nias. Ada
juga rumah nias dengan desain yang berbeda. Rumah tersebut merupakan kediaman
kepala negeri (tuhenori), kepala desa (salawa) atau kaum bangsawan dan sering
disebut dengan nama omo sebua.
Rumah adat nias dibangun diatas tiang
tiang kayu nibung yang tinggi dan juga besar serta beralaskan oleh alas rumbia.
Denahnya ada yang bentuk bulet telu merupakan didaerah nias timur, barat, dan
utara. Sedangkan di daerah nias tengah dan selatan bentuk denahnya persegi
panjang.
3. Rumah Adat Mandailing
Suku mandailing merupakan suku yang
berada di provinsi sumatra utara yang berbatasan dengan provinsi riau. Memiliki
destinasi wisata yang sangat memakau dan budaya kearifan lokal yang masih
dipegang erat oleh warga setempat. Di kabupaten mandailing natal, rumah adat
mandailing dapat ditemui. Kabupaten mandailing natal merupakan
bagian dari padang lawas dan tapanuli selatan. Rumah adat mandailing juga
sering disebut dengan bagas godang. Bagas yang bermakna rumah dan godang yang
bermakna banyak dalam bahasa mandailing.
4. Rumah Adat Bolon
Sering disebut rumah balai batak toba
dan telah diakui oleh nasional sebagai perwakilan rumah adat sumatera utara.
Rumah adat ini masuk kategori panggung dan berbentuk persegi panjang. Dan
hampir keseluruhannya terbuat dari bahan bahan alam. Penghuni dari rumah adat ini biasanya
4-6 keluarga yang hidup bersama sama. Rumah panggung dibuat agar rumah
mempunyai kolong. Yang biasanya digunakan untuk kandang hewan peliharaan
masyarakat batak, seperti ayam, babi dan kambing.
Nilai Filosofi
Dijadikan sebagai rumah adat sumatera
utara. Rumah adat Bolon memiliki keunikan tersendiri dari segi desain arsitekturnya. Sehingga dapat menjadi
pembeda dari rumah adat dengan provinsi yang lain. Berikut adalah ciri khas
rumah adat bolon diantaranya: Dindingnya pendek namun cukup untuk
berdiri karena tidak memakai plafon. Atapnya seperti pelana kuda dengan sudut
yang sangat sempit sehingga terlihat cukup tinggi. Pada bagian atas dihiasi anyaman untuk
memperindah penampilan rumah. Pada bagian atas pintu dihiasi lukisan
hewan atau gorga. Seperti lukisan kerbau atau cicak dengan dominan warna merah,
putih dan hitam. Simbol cicak mempunyai makna bahwa masyarakat batak mempunyai
rasa persaudaraan yang kuat pada sesamannya. Sedangkan simbol kerbau merupakan
tanda terimakasih.
Pada masa silam rumah adat Bolon
merupakan rumah kediaman 13 raja raja batak. Namun seiring berkembangnya zaman
menjadi rumah rumah bagi penduduk suku batak secara umum. Untuk menunjang beberapa fungsi rumah adat sumatera
utara terbagi atas beberapa ruang.
- Ruang Jabu Bong. Fungsi ruang ini merupakan ruang khusus untuk kepala keluarga yang terletak di belakang sudut sebelah kanan.
- Ruang Jabu Soding merupakan ruang khusus yang diperuntukkan untuk anak perempuan yang letaknya di sudut sebelah kiri dan berhadapan dengan jabu bong.
- Ruang Jabu Suhat. Fungsi ruangan ini biasa buat anak lelaki yang sudah menikah letaknya di depan sudut sebelah kiri.
- Ruang Tampar Piring merupakan ruangan untuk menyambut tamu yang letaknya berada disebelah jabu suhat.
- Ruang Jabu Tonga Rona Ni Jabu Rona merupakan ruang keluarga yang letaknya berada ditengah dan paling besar dari ruang yang lain.
- Kolong sebagai tempat menyimpan bahan makanan dan sekaligus sebagai kandang ternak. Pembagian tersebut bukan berarti dipisahkan oleh dinding pemisah. Secara umum merupakan ruangan yang luas dan tanpa ada sekat. Namun aturan tersebut dipisahkan oleh aturan adat yang membatasi dan mengikat terutama anggota keluarga dan tamu yang datang.
Nah itu merupakan macam macam rumah adat
sumatera utara beserta filosofi dan keunikannya. Rumah adat yang ada di
sumatera utara diantaranya rumah adat karo, bolon, mandailing, melayu dan nias.
Rumah adat tersebut masing masing memiliki keunikannya sendiri.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu