Rumah Adat tradisonal Kalimantan
Rumah adat Kalimantan Barat memiliki bangunan megah yang bisa membuatmu takjub! Tak heran wisatawan yang sedang ethnic runaway di Kalbar selalu mampir dan menjelajah ke sana.
Jenis rumah adat yang terkenal di Kalimantan Barat adalah Rumah Panjang atau biasa disebut rumah Radakng. Terletak di Jalan Sutan Syahrir, replika Rumah Panjang dibangun untuk melestarikan rumah asli suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat.
Bangunan ini pernah dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia. Selain rumah Panjang, Kalimantan Barat punya beberapa rumah adat lainnya.
Jenis Rumah Adat Kalimantan Barat
1. Rumah Panjang
Sesuai namanya, rumah adat Kalimantan Barat ini memiliki bangunan yang cukup panjang yaitu kurang lebih 138 meter dan lebar 6-7 meter dengan jumlah ruangan sekitar 50. Konstruksi bangunannya terbuat dari kayu dengan ketinggian sekitar 5-8 meter. Bangunan ini berdiri kokoh dengan adanya tiang penyangga yang berfungsi untuk menghindari serangan binatang buas dan bencana banjir.
Dihuni Banyak Keluarga
Dengan bangunan yang begitu luas dan jumlah ruangan yang banyak, Rumah Panjang di Kalimantan Barat biasanya dihuni oleh beberapa keluarga. Selain untuk tempat tinggal, rumah adat ini juga digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti pertemuan hingga upacara adat. Bangunan ini juga dilengkapi dengan halaman yang luas sehingga bisa digunakan untuk melaksanakan berbagai macam upacara adat.
Karakteristik
Rumah adat ini memiliki banyak karakteristik, lo!. Salah satunya ada Burung Enggang Gading yang menjadi simbol kekuatan dan kegagahan bagi Suku Dayak menjadi daya tarik tersendiri dari rumah ini. Demikian juga dengan enam tiang besar, hiasan, dan ornamen ukiran pada rumah adat ini bukan hanya berfungsi memperindah bangunan rumah tetapi juga memiliki makna filosofi di dalamnya. Selain itu, ada keunikan lain yang bisa menjadi ciri khas dari rumah ini, yaitu jumlah tangga atau hejot pada rumah Panjang harus berjumlah ganjil.
Kemudian, secara umum Rumah Panjang terbagi menjadi 4 bagian utama, yakni sebagai berikut:
- Pante yang terletak pada bagian depan dan difungsikan sebagai teras rumah
- Samik yang merupakan ruang tamu sekaligus tempat berkumpul penghuni rumah ketika ada kegiatan musyawarah adat
- Bilik yang merupakan kamar tidur bagi penghuni rumah
- Uakng Mik terletak di belakang rumah yang memiliki fungsi sebagai dapur
2. Rumah Adat Baluk
Rumah adat Suku Dayak Bidayuh yang bisa ditemukan di Dusun Sebujit, Desa Hli Buei, Kecamatan Siding, Kalimantan Barat. Fungsi rumah adat Baluk yaitu sebagai tempat untuk melaksanakan acara ritual adat tahunan nibak’ng atau nyobeng.
Rumah Adat Baluk juga digunakan Suku Dayak sebagai tempat untuk menyimpan tengkorak. Tengkorak tersebut dianggap sebagai benda pusaka peninggalan nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun. Rumah adat ini memiliki bentuk bundar dengan diameter dan ketinggian sekitar 10 meter yang unik dan berbeda dari jenis rumah adat lainnya.
Bangunan ini berada di ketinggian sekitar 12 meter dan ditopang dengan 20 tiang kayu sebagai penyangga. Sementara itu, satu batang tiang difungsikan sebagai tangga yang berbentuk seperti titian. Ketinggian bangunan pada rumah adat ini melambangkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati dalam kepercayaan masyarakat Dayak
3. Rumah Adat Melayu
Rumah Adat Melayu berada di Perkampungan Budaya dan menjadi simbol kebudayaan Melayu di Kalimantan Barat. Gaya arsitektur yang khas dengan model atap yang terlihat menyerupai bentuk atap bangunan Jawa merupakan ciri khas dari rumah adat ini.
Kemudian, terdapat bentuk atap segitiga dengan tinggi sekitar 30 derajat yang dimaksudkan agar melancarkan sirkulasi udara di ruangan. Oh iya, rumah dengan gaya arsitektur Melayu biasanya identik dengan warna kuning. Dalam hal ini, hal tersebut merupakan simbol kejayaan dan kemakmuran masyarakat Melayu.
Rumah adat kalimantan
Kalimantan sangat kaya dengan berbagai macam kebudayaan dari mulai sumber daya alam, kuliner hingga rumah adat. Seperti daerah lain di Indonesia, Kalimantan juga mempunyai rumah Adat dengan ciri khas sendiri yang sebagian besar berbahan kayu dengan bentuk menjulang tinggi dan memanjang.
Bentuk rumah adat kalimantan tersebut menyesuaikan dengan kondisi alam geografisnya yang dipenuhi dengan hutan dan pepohonan besar, sehingga rumah yang di bangun harus kuat serta bisa melindungi penghuni nya dari hewan buas dan cuaca ekstrim.
berikut ini adalah beberapa rumah adat yang ada di kalimantan dengan desain bangunan yang sangat unik serta menjunjung tinggi nilai tradisi yang ada.
1. Rumah Betang, Rumah Adat Kalimantan Tengah
Rumah betang merupakan salah satu rumah adat khas kalimantan yang banyak tersebar di daerah hulu sungai serta menjadi tempat tinggal dari suku dayak. rumah betang berada di daerah aliran sungai karena banyak suku dayak yang menjadikan sungai sebagai jalur transportasi mereka.
Suku dayak biasanya menggunakan aliran sungai sebagai sarana berdagang, bertukar barang, pergi ke ladang atau jalur melakukan aktifitas keseharian lain. Dari segi bentuk bangunan, rumah betang mempunyai bentuk memanjang bahkan hingga mencapai 150 meter dengan lebar 30 meter dengan tipe panggung setinggi 3-5 meter untuk menghindari banjir saat musim hujan.
Rumah betang biasanya tidak dihuni satu keluarga, namun bisa di huni beberapa keluarga dengan masing-masing bilik yang telah disekat.
2. Rumah Panjang, Rumah Adat Kalimantan Barat
Seperti halnya rumah betang, rumah panjang juga dihuni oleh banyak keluarga. rumah panjang mempunyai 50 ruangan dengan banyak dapur yang bisa menampung masing-masing keluarga di tiap ruangan yang telah di sediakan.
rumah panjang khas kalimantan barat ini biasanya dibangun dengan ketinggian 5-8 meter seperti halnya rumah panggung, Untuk memasuki rumah panjang disediakan anak tangga yang disebut tangka. rumah ini mempunyai lebar bangunan sekitar 6 meter dan panjang mencapai 186 meter.
3. Rumah Lamin, Rumah Adat Kalimantan Timur
Rumah Lamin adalah rumah adat suku dayak yang ada di daerah kalimantan timur, rumah lamin berbentuk memanjang dan bertipe panggung. Panjang rumah lamin bisa mencapai 200 meter dan jarak kolong rumah sekitar 3 meter. Rumah lamin di huni beberapa keluarga yang dipisahkan oleh masing-masing ruangan.
Bagian depan rumah ini berfungsi untuk menerima tamu dan upacara adat, sedangkan bagian belakang berisi kamar-kamar yang memiliki ukuran yang sangat luas. Rumah lamin di topang oleh tiang-tiang besar dari dasar rumah menahan atap dan kolong rumah, tiang-tiang nya biasanya diukir dengan motif khas suku dayak dengan tujuan menghalau roh jahat. Lantai rumah ini terdiri dari balok-balok kayu yang disusun rapi, pintu masuknya dari bagian samping dengan beberapa pintu yang terhubung dengan anak tangga.
4. Rumah Banjar, Rumah Adat Kalimantan Selatan
Rumah banjar bubungan tinggi atau biasa disebut rumah banjar adalah rumah adat suku banjar yang ada di kalimantan selatan. rumah adat ini mempunyai atap berbentuk lancip bersudut 45 derajat, rumah banjar diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 saat daerah banjar berada di bawah kekuasaan pangeran samudra.
Mulanya bangunan rumah adat ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat memanjang ke depan. Namun, dalam perkembangannya bentuk tersebut kemudian ditambah di samping kiri dan kanan yang disebut anjung. Serta agak ke belakang ditambah sebuah ruangan yang memiliki panjang sama.
5. Rumah Baloy, Rumah Adat Kalimantan Utara
Rumah Adat baloy merupakan rumah adat khas kalimantan utara, rumah adat ini berbentuk panggung yang di bangun menggunakan kayu ulin, penggunaan kayu ulin karena sifatnya yang sangat keras, kayu ulin juga di gunakan sebagai bahan bangunan rumah adat lain di kalimantan.
Rumah adat ini mempunyai ciri khas berupa ukiran dengan motif pesisir pantai yang banyak ditempati oleh suku tidung. Pengaturan arah rumah Baloy tergolong unik dimana diatur sedemikian rupa menghadap ke utara dengan pintu utama menghadap ke arah selatan.
4 Rumah Adat yang Unik dan Menarik Khas Kalimantan
Pulau Kalimantan ternyata menyimpan banyak sekali harta karun berupa seni budaya yang unik dan menarik. Salah satunya adalah rumah adat. Yap, deretan rumah ada di Kalimantan punya ciri khas tersendiri. Berbeda dengan di Jawa maupun Sumatera, rumah adat di Kalimantan kebanyakan berbahan dasar kayu, lho.
Bentuknya yang tinggi dan memanjang jadi hal yang bisa kamu temui saat melihat rumah adat kalimantan. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh geografis Kalimantan yang dikelilingi hutan lebat. Nah, penasaran nggak sih apa saja rumah adat yang ada di Kalimantan? Pegipegi punya referensinya, nih! Simak, yuk!
RUMAH RADAKNG, KALIMANTAN BARAT DAN TENGAH
Jika kamu jalan-jalan ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rumah Radakng bisa jadi spot yang familiar. Rumah adat bagi Suku Dayak ini merupakan rumah adat terbesar yang ada di Indonesia dan menjadi sebuah landmark bagi kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa. Dengan ukuran panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter, Rumah Radakng terbuat dari 100 persen dari kayu, lho. Sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, Rumah Radakng terdiri atas lima bagian, yaitu tangga (tangka), teras (pante), serambi (sami), ruang inti (bilik), dan dapur (jungkar). Rumah Adat Radakng ternyata memiliki nilai filosofi sesuai bentuk dan diperuntukkannya yang mendeskripsikan sifat kebersamaan dan toleransi antar anggota keluarga.
LAMIN, KALIMANTAN TIMUR
Rumah lamin merupakan rumah adat yang ditinggali oleh masyarakat asal Kalimantan Timur dengan panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter. Rumah adat lamin dianggap sebagai identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur, karena rumah ini mewakili kultur serta tradisi masyarakat sana yang turun temurun. Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang darn sambung menyambung. Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar. Rumah Lamin memiliki beberapa ciri khas yang umumnya dapat langsung dikenali. Pada badan rumah Lamin, banyak ditemukan ukiran-ukiran atau gambar yang mempunyai makna bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Salah satu fungsi dari ukiran-ukiran atau gambar pada tubuh rumah Lamin adalah untuk menjaga keluarga yang hidup dalam rumah dari bahaya
BANJAR BUBUNGAN TINGGI, KALIMANTAN SELATAN
Mau lihat rumah adat yang sederhana namun punya estetika lebih? Kamu wajib melihat Rumah Banjar Bubungan Tinggi khas Kalimantan Selatan. Nah, rumah adat ini dinamakan Bubungan Tinggi karena bagian atapnya berbentuk atap pelana demikian tingginya dan lancip ke atas dengan membentuk sudut sekitar 45 derajat. Pada masa Kerajaan Banjar, Rumah Bubungan diperuntukan untuk bangsawan, tetapi dapat dibangun juga oleh golongan pedagang yang kaya. Hal ini terjadi setelah kerajaan Banjar jatuh pada 1860. Secara morfologi Bangunan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kaki, bagian badan, dan bagian atap. Bagian kaki merupakan tiang utama penyokong struktur bangunan terdiri dari tiang utama dan tiang penyangga.
BALOY, KALIMANTAN UTARA
Suku Tidung di Tarakan juga punya rumah adat yang nggak kalah unik. Namanya Rumah Baloy. Rumah Baloy ini merupakan perpaduan kebudayaan seni arsitektur masyarakat suku Tidung, yang merupakan salah satu suku tertua di Tarakan Kalimantan Utara. Tampil dengan bahan dasar kayu ulin, Baloy memiliki empat ruangan yang punya fungsi masing-masing. Seperti Ambir Kiri, Ambir Tengah, Ambir Kanan, dan Lamin Dalom. Khusus buat Ambir Kiri, ruangan ini dijadikan tempat untuk menerima masyarakat yang ingin mengadukan perkara, atau membahas masalah adat.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu