Hal Unik dalam Budaya Batak
Selama ini orang menilai Suku Batak identik dengan bersuara keras dan sikap blak-blakannya. Sering disalah-pahami melalui media film yang memuat salah satu karakternya bersuku Batak dan mendeskripsikannya dengan logat yang “kebatak-batakkan” padahal jatuhnya berlebihan. Sebagai anak suku asli Batak yang tumbuh-besar dari lingkungan keluarga Batak, saya suka tertawa melihat film-film yang mencitrakan karakter Batak dengan porsi yang tidak sesuai. Sejatinya masih banyak keunikan serta hal-hal menarik dari kebudayaan suku Batak yang kalau dipikir-pikir lebih asyik untuk dikulik dan sarat informasi juga.
1. Suku Batak memiliki Beberapa Sub Suku
Suku Batak memiliki 5 atau 6 sub suku, walaupun ada beberapa bagian dari suku tersebut tidak mengakui mereka suku batak dengan berbagai alasan. sub suku tersebut menempati wilayah tertentu. suku batak Toba berada di daerah Tapanuli utara dan toba samosir. batak simalungun mayoritas ada di kabu paten simalungu. suku batak Karo ada di tanah karo. sedangakan mandailing (angkola terdapat di tapanuli tengah dan suku batak pak-pak terdapat di tanah Dairi, pakpak barat dan sebagiang singkil dan subulussalam. dan perlu diketahui bahwa subsuku batak tersebut masih ada yang memiliki cabang-cabang sub-sub suku.
2. Menikah dengan Pariban
(Sepupu)
kata pariban berarti sepupu, kan tetapi pariban yang dimaksud bukanlah semua sepupu. artinya tidak semua sepupu itu pariban, tapi semua pariban adalah sepupu. sebaik-baiknya jodoh bagi orang batak adalah Pariban. Sepupu yang dimaksud adalah, kalau Anda perempuan, Anda bisa menikah dengan anak laki-laki dari adik/kakak perempuan ayah (anak namboru/putra bibi). Sedangkan kalau Anda laki-laki, Anda bisa menikah dengan anak perempuan dari adik/kakak laki-laki ibu (boru tulang/putri paman).
3. Martarombo
Orang Batak senang martarombo (ilmu silsilah keluarga) alias bertutur dan mencari hubungan saudara satu dengan yang lainnya. Jadi, misalnya ketika bertemu dengan orang, hal yang biasa ditanyakan adalah marganya. Kemudian akan selalu berusaha mencari hubungan pertalian dengan marganya sendiri. Yang terjadi adalah akan hampir selalu ada hubungan saudara bila sesama orang Batak bertemu.
4. Tuhor/Sinamot
Tuhor atau Sinamot artinya uang untuk “membeli” perempuan ketika akan dilamar oleh laki-laki. Uang tuhor inilah nantinya yang akan menjadi biaya pernikahan, membeli kebaya pengantin perempuan, kebutuhan pernikahan lainnya, semua tergantung kesepakatan pihak keluarga laki-laki dan perempuan. Besarnya tuhor atau sinamot tergantung tingkat pendidikan si perempuan, semakin tinggi pendidikannya ataupun posisi pekerjaannya maka semakin besarlah tuhor atau sinamotnya atau sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Bagi sebagian besar orang Batak yang masih memegang adat hal ini kerap tetap dilakukan. Namun buat orang Batak yang lebih moderat sudah tidak mempermasalahkan tuhor lagi. Kalau sama-sama holong (cinta) ya tidak perlu dipersulit.
5. Mandok Hata
Artinya adalah saling bertukar pikiran dengan cara sendiri-sendiri, atau istilah lainnya "ceramah". ini tujuannya melatih anak-anak orang batak menjadi parhata (parsinabul) yang artinya pembicara. Biasanya dilakukan saat kumpul keluarga besar. Saling bercerita mengenai refleksi setahun yang lalu, saling meminta maaf kemudian merencanakan apa yang ingin dicapai di tahun yang akan datang. Biasanya dimulai dari orangtua sebagai contoh kemudian diikuti anak sampai ke anak yang paling kecil.
6. Tidak Boleh Menikah Satu Marga
Bagi orang Batak, terlarang untuk menikah dengan yang satu marga dengannya ataupun tidak satu marga tapi masih saudara dalam silsilah (tarombo). Jadi, dalam adat Batak beberapa marga masih dianggap sebagai satu silsilah sehingga dianggap sebagai saudara jadi tidak boleh menikah. Makanya, dalam setiap perkenalan selalu ditanyakan marga apa supaya jangan kekadung cinta eh terlarang karena marga.
7. Mangulosi
Ulos adalah kain tradisional dari Batak, sama seperti batik dari
Jawa dan kain tenun NTT. Ada bermacam-macam jenis ulos, semua tergantung dengan
fungsi pemakaiannya. Setiap upacara, baik itu pernikahan, kematian, memiliki penggunaan kain ulos yang berbeda pula. Bahkan tidak jarang
menunjukkan strata seseorang dalam lingkungan sosial.
baca di (Ulos)
8. Konsep Rumah Batak
Rumah Batak memiliki konsep yang sangat unik dan mengandung makna yang tersirat dalam bentuk bangunannya serta posisi kursi tuan rumah. Konsep rumah panggung dengan pintu masuk yang rendah yang artinya adalah sebagai tamu selayaknya menghormati tuan rumah dan mengikuti aturan yang ada di dalam rumah tersebut.
9. Cicak dan Orang Batak
Cicak menjadi lambang untuk orang Batak. Layaknya cicak yang ada dimana-mana, mulai dari rumah dengan ukuran kecil, sedang, besar, di perkampungan maupun perkotaan demikianlah seharusnya orang Batak bisa beradaptasi dimanapun dia berada. Dan tidak hanya beradaptasi tapi juga bertahan hidup sekeras apapun permasalahan yang di hadapinya.
No comments
berkomentar sesuai dengan jatidirimu